JOURNAL

Sabtu, 17 April 2010

KERAJAAN SIAK

          Siak Sri Indrapura adalah sebuah kota bekas pusat kerajaan Siak yang terletak di tepi sungai Siak. Kerajaan Siak adalah berdiri tahun 1828, adapun sejarah berdirinya kerajaan adalah berawal dari timbulnya keretakan dalam Kerajaan Johor Malaka. Keretakan berakhir dengan terbunuhnya Sultan Muhammad Syah oleh Datuk Bendahara Tun habib.Dalam pemberontakan hanya selamat encik apung istri Muhammad Syah yang sedang hamil tua.
          Encik Apong dapat diselamatkan oleh ayahnya Datuk Laksamana dengan melalui pintu belakang istana, disamping itu dapat diselamatkan peti kerajaan yang berisi barang-barang pusaka kerajaan seperti mahkota dan simbol kerajaan. Setelah selamat dari kerajaan musuh, Encik Apong dibawa ke Muara dan disinilah Encik Apong melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Raja Kecik atau Raja Kecil.
          Ketika Tun Habib melantik dirinya sebagai Sultan Johor tidak semua pihak mendukungnya.Terutama beliau bukan keturunan raja Malaka dan juga mengangkat kalangan keluarganya dalam jabatan penting kerajaan, dalam hal ini Tuan Habib menangkap orang-orang yang tidak disenanginya serta membunuhnya, rupanya tindakan itu menambah orang-orang tidak senang kepadanya.
          Untuk menghilangkan rasa cemas dari Tuan Habib maka Datuk Laksamana menyerahkan Raja Kecil kepada Nahud Malim yang berasal dari Pagaruyung. Sekaligus menyerahkan mahkota dan kebesaran kerajaan kepadanya,maksud datuk laksmana adalah agar raja kecil di serahkan kepada raja pagaruyung yang bernama Yamtuan sakti, umur raja kecil waktu itu baru 7 tahun.
          Setelah sampai di pagaruyung raja  kecil di serahkan oleh nahud nalim. Dan selama berada di pagaruyung raja kecil di didik oleh raja pagaruyung dengan ilmu agama serta dibekali ilmu bela diridengan harapan sampai waktunya nanti ia dapat kembali menuntut ilmu haknya atas tahta kerajaan johor.
          Setelah umur 15 tahun raja kecil telah menjadi pemuda tampan dan tampak dewasa,maka ia meminta izin untuk berkelana kedaerah kerajaan palembang melaluii sungai batang hari. Di kerajaan palembang raja kecil bekerja sebagai penjawat tepak dan pada waktu itulah beliau pergi dengan sultan palimbang untuk meminang anak putri tun habib yang membunuh ayah rajakecil, sampai di kerajaan johor tak seorangpun yng mengetahhui bahwa tukang tepak adalah pewaris kerajaan johor.
          Rupanya pinangan sultan palembang di tolak habib, dan mereka kembali ke palembang dan raja kecil kembalai ke pagaruyung melalui pedalaman dan singgah di lawas. Dinegri ini raja kecil kawin dengan putri pati batu kucing. Dari perkawinan ini raja kecil mendapat seorang anak yang bernama raja rabi’ulawal yang kelak menjadi raja siak sri indrapura keempet.
          Dua tahun lamanya raja kecil meninggalkan pagaruyung, dan sekembalinya raja kecil ke pagaruyung diceritakan demua pengalamannya oleh raja kecil kepada raja paguruyung yamtuan sakti, raja pagaruyung pun meneritakan pula silsilah keturunan raja kecil dengan kaol aji. Barulah semua pusaka kerajaan di serahkan kepada raja kecil.
          Rupanya raja kecil memang keturunan raja mahmud karena itu ia lulus kaol aji, maka raja kecil sudah di perbolehkan untuk merebut haknya yaitu kerajaan johor.
          Raja kecil benar-benar telah siap untuk merebut kerajaan johor dari tangan tun habib. Dengan dibantu oleh tiga orang datuk yaitu: datuk pesisir, datuk tanah datar, datuk lima puluh, dan dibekali pedang pusaka sapu rajab serta setempel pagaruyung berangkat melalui sungai jintan ( siak ). Dalam perjalanan mereka membeli kapal dan menambah kekuatan bagi yang ingin bergabung.
          Dengan persiapan yang cukup lengkap pada bulan maret 1818 raja kecil berangkat dari bengkallis ke malaka untuk merebut johor dari tun habib. Dengan semangat tinggi dan penuh satria kerajaan johor dapat di rebut raja kecil dan tun habib dapat di ampuni raja kecil. Dan setelah raja kecil menjadi sultan johor ia menikahi anak tun habib yang telah di ampuninya, pada mulanya raja kecil akan menikahi tengku tengah tetapi karena melihat adiknya bernama tengku komariah lebih cantik dari tengku tengah maka ia memilih tengku komariah menjadi istrinya.
        Karena sakit hati, tengku tngah menyusun kekuatan dan akhirnya menimbulkan pemberotakan dan terjadi peperangan untuk menggulingkan raja kecil, maka atas usul tengku komariah dari pada menimbulkan korban jiwa lebih banyak meninggalkan johor, atas usul istrinya raja kecil dan keluarga serta pasukannya meninggalkan johor menuju bintan. Disinilah raja kecil mendirikan kerajaan baruj tetapi kerajaan ini terus medapat serangan dari johor, maka raja kecil memindahkan kerajaan ke bengkalis tapi karena ini kurang straregisnya maka raja  kecil memindahkan kembali kerajaan ke buatan di tepi sungai jintan atau sungai siak sekarang, dan kerajaan baru ini di beri nama” Siak Sri Indra Pura”.
 Setelah raja kecil menjadi sultan siak pertama, di beri gelar “Sultan Abdul Jalal Rahmad Syah” memerintah selama 23 tahun ( 1723-1742 ) dan setelah beliau mangkat digantikan putranya bernama raja Buang Asmara dengan gelar sultan muhammad Abdul Jalal Jalaluddin Syah. Pada masa sultan kedua inilah pusat kerajaan siak di pindahkan ke mampura, dan disanalah di bangun istana sultan siak. Addapun pembangunan istana tersebut adalah pada tahun 1889 pada masa Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalal Syaifuddin.
Kerajaan siak dalah kerajaan yang besar baik dalam wilayah maupun dalam melawan penjajah menuju indonesia merdeka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank You