Dahulu Lepat Bugi dibuat sebagai tambual (buah tangan) untuk mengunjungi saudara atau keluarga, baik dalam menyambut hari Raya maupun acara lainnya. Sekarang Lepat Bugi atau Lopek Bugi biasa orang menyebutnya adalah kuliner Khas
Kampar, lepat ini dapat kita jumpai disepanjang jalan di Jalan Lintas
Pekanbaru Bangkinang, yaitu Di Danau Bingkuang yang terkenal dengan "Jembatan Kembar". Lepat Bugi ini menjadi industri Rumah Tangga (Home
Industri) bagi warga Kampar.
Lepat bugis terbuat dari tepung ketan, diisi dengan parutan kelapa yang
manis didalamnya, kemudian di kukus dengan bentuk sedemikian rupa dan
dibungkus daun pisang.
Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut:
Bahan :
150 g tepung ketan hitam
100 g tepung ketan
300 ml santan, didihkan bersama 1 sdt garam, biarkan hingga hangat
daun pisang
150 g tepung ketan hitam
100 g tepung ketan
300 ml santan, didihkan bersama 1 sdt garam, biarkan hingga hangat
daun pisang
Utk siraman :
300 ml santan kental, rebus dengan 1/2 sdt garam hingga kental
300 ml santan kental, rebus dengan 1/2 sdt garam hingga kental
Isi (unti) :
250 g kelapa agak muda, parut memanjang
200 g gula pasir
125 ml air
1/2 sdt garam
1/2 sdt vanili
Cara membuat :
Aduk tepung ketan dan 300 ml santan sambil uleni hingga kalis atau dapat
dibentuk.
Bentuk adonan menjadi bulatan sebesar kelereng.
Ambil satu adonan tepung, pipihkan. Isi dengan adonan unti secukupnya dan bulatkan.
dibentuk.
Bentuk adonan menjadi bulatan sebesar kelereng.
Ambil satu adonan tepung, pipihkan. Isi dengan adonan unti secukupnya dan bulatkan.
Isi (Unti) : masak semua bahan menjadi satu hingga gula leleh dan adonan mengental. Angkat dan
dinginkan.
Buat pincuk dari daun pisang. Taruh sebutir adonan yang sudah diisi. Tuangidinginkan.
sedikit santan kental. Lipat kiri dan kanannya lalu selipkan di bagian bawah.
Kerjakan yang sama dengan sisa adonan.
Kukus dalam dandang panas sampai matang selama 40 menit.
Angkat dan dinginkan.
Untuk 20 buah.