Masa depan pabrik filet ikan patin patungan Pemprov Riau dan Pemkab  Kampar dengan PT Bunecom kian tak jelas. Karena dinilai tak ekonomis,  proyek tersebut dihentikan.
Riauterkini-PEKANBARU- Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau  Irwan Efendi mengungkapkan dihentikannya proyek pembangunan pabrik  filet ikan patin di Kampar. Proyek patungan Pemprov Riau, Pemkab Kampar  dan PT Bunecom tersebut dinilai tidak lagi ekonomis, karena itu  dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Dari perhitungan terbaru, pembangunan pabrik filet ikan patin tak lagi  ekonomis, karena terjadi kenaikan harga pakan. Berangkat dari kondisi  tersebut, dihentikan sementara," ujar Irwan Effendi saat berbincang  dengan wartawan di Pekanbaru, Rabu (26/1/11).
Dijelaskan Irwan, belakangan harga komponen pakan ikan, terutama dedak  padi mengalami kenaikan sangat siginikan. Kondisi tersebut berpengaruh  serius pada komponen produksi. Setelah dikalkulatifkan, ongkos produksi  tidak lagi sebanding dengan nilai jual filet ikan patin ke pasar ekspor.
Terlebih lagi, lanjut Irwan, komoditas filet ternyata nilai jualnya  lebih rendah dibandingkan ikan segar. Sebab, untuk membuat filet, banyak  bagian ikan yang terbuang dan tak memiliki nilai jual. Seperti kepala,  ekor dan tulangnya. Harus dibuang dan yang dijual benar-benar daging  bersih. "Inila yang harus dihitung ulang dengan teliti. Jangan sampai  setelah pabrik dibangun dan beroperasi, ternyata malah rugi," tuturnya.
JOURNAL
Rabu, 20 April 2011
Tak Ekonomis, Proyek Pabrik Filet Patin di Kampar Stop
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank You