Profesi dan Etika Keguruan

Nama : Ari Satria
NIM : 10614003481
Subject : Profesi dan Etika Keguruan
Dosen : Nurdiana, S.Pd. I

Dalam menjalankan tugas profesinya guru tidak jarang mengalami persoalan-persoalan yang terkait dengan profesinya. Sebut saja persoalan diskriminasi, PHK secara sepihak, imbalan yang tidak wajar, itimidasi oleh birokrasi, ketiadaan jaminan untuk kesehatan dan keselamatan kerja serta persoalan-persoalan lain. Jika ini semua terjadi apakah guru mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan dan siapa yang wajib memberikan perlindungan bagi guru untuk mengatasi persoalan-persoalannya.
Tantangan terbesar dihadapi guru dewasa ini adalah citranya di mata masyarakat terus terpuruk. Sorotan dan kritikan masyarakat lebih banyak dialamatkan pada pro-fesionalisme dan kemampuan keahlian guru yang rendah. Guru sebagai orang dewasa yang paling banyak berpengaruh dalam kehidupan murid dianggap gagal oleh masyarakat memberi pencerahan, pengharapan dan kehidupan. Menurut Sri Mardiani, salah seorang siswa SMAN 2 kelas VII mengatakan bahwa "Menurut saya, tugas guru tuh mulia banget. Namun, tidak semua guru mengerjakan tugasnya dengan baik. Jadi, ada guru yang di kelas malah dagang buku, ada juga yang malas-malasan. Ya, mungkin karena gaji guru tidak mencukupi, makanya dia mencari cara mendapatkan penghasilan lewat cara yang lain."
Tidak heran jika Mardiani berpendapat seperti itu, karena di mata Mardiani peran seorang pengajar sebagai guru sangat mulia. Di tangan mereka tongkat estafet ilmu pengetahuan menanti untuk diteruskan, apalgi sekarang ini banyak guru yang honorer tidak mencukupi kebutuhannya dengan hanya mengajar saja. Menurut Pak Munir, S.Pd yang berprofesi sebagai guru honorer di SMAN 2 menyatakan bahwa mereka sebagai guru honorer sering mengalami kesulitan, baik dalam administrasi keuangan, karena gaji mereka yang diterima tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup, padahal mereka telah professional dengan pekerjaan mereka sebagai guru.
Semoga apa yang menjadi keluhan para guru diperhatikan oleh pemerintah kita, agar semuanya bisa bersikap professional dalam mengambil keputusan dan tidak ada pihak yang dirugikan untuk mencapai kemerataan dalam segala bidang kehidupan.